Kamis, 19 April 2018

Bagaimana Gerhana Matahari Bisa Terjadi?






bagaimana fenomena ini sebenarnya terjadi? Dan, mengapa sangat spesial?
Pendeknya, ini spesial karena gerhana matahari total terakhir kali terjadi di Indonesia pada tahun 1983. Yang artinya, itu sudah lama sekali. Fenomena ini hanya terjadi tiap 33 tahun sekali di Indonesia, yang artinya, jika kita kelewatan pada tahun ini, kita baru bisa melihat kembali gerhana matahari total di Indonesia pada tahun… 2046. Ya, sekali lagi, 2046. Lalu kembali ke topik awal, bagaimana sebenarnya gerhana matahari total bisa terjadi?
Intinya, gerhana matahari total terjadi ketika bulan, objek yang jika dipikir terlihat seperti makanan yang sering dijual oleh abang-abang lewat, sedang berada di antara matahari dan bumi kita. Bulan yang sedang berada di posisi ini, menutupi cahaya matahari yang menuju ke bumi kita, sehingga kemudian menghasilkan bayangan di bumi kita, yang kemudian kita biasa sebut sebagai… Gerhana matahari.
Bayangan bulan yang sampai ke bumi ini, memiliki dua bagian. Penumbra, merupakan bayangan bulan yang tidak dapat menutupi cahaya matahari sepenuhnya, sehingga menghasilkan fenomena gerhana matahari sebagian, jika dilihat dari bumi. Dan kemudian ada juga bagian yang bernama, Umbra, bagian bayangan bulan yang sepenuhnya menutupi cahaya matahari. Umbra ini lah yang kemudian menghasilkan gerhana matahari total yang sangat sangat sangat indah dan hanya eksklusif terjadi di Indonesia, pada tahun ini.
Jadi, setelah mengetahui ini semua, jangan lupa untuk ikut merayakan gerhana matahari total pada 9 maret besok, yang tentunya, sekali lagi, hanya ekslusif terjadi di negara kita, Indonesia. Dan seperti biasa, terima kasih.


Sumber: https://kokbisachannel.wordpress.com/2016/03/02/bagaimana-gerhana-matahari-bisa-terjadi/

Apa Itu Gerhana Bulan Raksasa (Supermoon)?





Jadi, gerhana bulan total itu adalah posisi di mana bulan lagi sejajar sama bumi dan matahari, dan bikin bulan terlihat gelap, kemudian memerah karena cahayanya dibelokin sama atmosfer bumi, hingga akhirnya bulan kembali terlihat seperti yang kita kenal. Nah, beda sama gerhana matahari, gerhana bulan bisa dinikmati oleh lebih banyak orang di bumi dalam waktu yang juga lebih lama.
Kerennya, gerhana ini juga barengan terjadi saat Supermoon, yaitu posisi di mana bulan paling dekat dengan bumi sehingga bikin satelit alam ini terlihat lebih besar dan lebih terang dari biasanya!
Momen ini semakin istimewa karena barengan sama fenomena blue moon. Istilah blue moon ini dipake ngegambarin sesuatu yang jarang-jarang terjadi, termasuk kejadian bulan purnama dua kali dalam satu bulan kalender, seperti yang akan terjadi akhir bulan ini.
Jadi, jangan lupa! Gerhana Bulan Total, Supermoon, dan Blue Moon ini akan terjadi dalam satu waktu dan bisa dilihat di seluruh Indonesia! Lalu, gimana cara ngelihatnya? Kalau langit enggak mendung, kita bisa melihat puncak gerhana ketika malam semakin gelap. Tenang aja, kamu bisa melihat gerhana ini dengan mata telanjang, meski akan lebih jelas kalau dilihat pakai teropong bintang. Jadi, sebelum tidur, coba lihat ke langit dan saksikan kejadian angkasa yang mungkin akan kita alami sekali seumur hidup ini. Dan seperti biasa, terima kasih.



Kenapa Luar Angkasa Gelap?






Kita tahu bahwa alam semesta sangatlah besar, dan punya miliaran bintang di luar sana! Tapi kalo ada banyak bintang yang ukurannya pun jauh-jauh lebih besar dari matahari, kenapa luar angkasa itu… Gelap dan hitam?
Meskipun kayaknya pertanyaannya gampang, tapi jawabannya itu ternyata ngga sesimpel yang kita kira. Penyebab kenapa luar angkasa itu gelap ternyata ada hubungannya sama luasnya alam semesta kita ini. Bagaimana ceritanya?
Jadi, ada sekitar 100 ribu juta bintang di galaksi kita dan 1 septilion atau… (Google translate ngomong) bintang di alam semesta kita. Terima kasih Google Translate. Ya! Jumlah bintang di alam semesta kita banyaknya banyak banget. Tapi MASALAHNYA, para bintang yang ada di alam semesta kita itu sebenarnya berjauhan BANGET, dan ngga semuanya bisa sedeket matahari untuk ngasih kita cahaya sekuat matahari. Nah, bayangin ini kayak kita punya senter, kalo dilihat dari dekat bisa terlihat terang, tapi pas dilihat dari jauh cahayanya meredup. Lalu sekarang coba bayangkan cahaya bintang itu, ibarat cahaya senter yang jauh itu. Tapi bedanya, cahaya mereka itu jauuuh banget, butuh jutaan tahun perjalanan cuma untuk bisa sampe ke bumi!
Tapi sebenarnya, itu masih belum menjawab sepenuhnya. Karena faktanya lebih mengerikan lagi. Ternyata, alam semesta kita ini ngga cuma luas banget, tapi juga… Mengembang! Dan terus mengembang! Hal apa ini? Dan apa hubungannya sama gelapnya luar angkasa?
Oke. Daripada pake bahasa ribet. Bayangin ini kayak kalian punya 5kg gula dan itungin tiap butirnya. Banyak banget kan? Pada awalnya juga, alam semesta itu sepadet ini. Tapi terus sekarang coba sebarin gula itu di piring hitam. Terus coba sebar ke meja makan hitam. Lama-lama butiran gulanya makin berjarak dan gulanya makin keliatan kecil kan? Nah, sekarang coba bayangin gula kalian disebar di lapangan sebesar stadium GBK yang rumputnya dicat hitam! Ya, gula kalian akan jadi sangat kecil, susah diliat, dan cuma jadi titik-titik putih di luasnya rumput GBK! Daaan itu lah teori Big Bang, yang menemukan bahwa semesta kita itu terus mengembang! Bahkan mungkin nanti akan jadi 1000 kalinya lapangan GBK. Lama-lama, bintang yang sudah terlalu jauh pun tak akan lagi bisa kita lihat. Dan mungkin, akan datang satu masa di mana tak akan ada lagi bintang yang kelihatan dari bumi, yang membuat langit malam kita pada akhirnya… Benar-benar gelap.
Jadi, meskipun langit malam kita tak sehitam kuah rawon yang nikmat, tapi setidaknya, syukuri lah bintang-bintang yang bisa kita lihat sekarang ini, sebelum akhirnya mungkin mereka menghilang… Dari pandangan kita selamanya. Dan seperti biasa, terima kasih.





Sumberhttps://kokbisachannel.wordpress.com/2018/03/01/kenapa-luar-angkasa-gelap/

Bagaimana Kapal Dapat Terapung?




Waktu kecil, kita pasti pernah main di pinggir kolam terus iseng ngelempar batu ke dalam air. Waktu batunya tenggelem, kita pun bertanya-tanya, kenapa bisa begitu. Kita mungkin berpikir, hmm, mungkin karena batu itu berat. Tapi terus kita lihat kapal yang jauh lebih besar dan jauh lebih berat dan mereka bisa tetep mengapung dan engga tenggelem. Lalu, kita penasaran, kenapa itu bisa terjadi?

Jawabannya ternyata bukan semata karena berat, melainkan karena adanya semacam kekuatan yang dinamakan gaya angkat dan tingkat kepadatan benda itu sendiri. Gaya yang satu ini ditemukan sama orang jenius ini yang bilang kalau sebuah benda dicelupin ke dalam air, baik sebagian ataupun seluruhnya, maka ia akan mengalami gaya angkat ke atas yang sama besar dengan berat air yang dipindahkannya itu. Tapi si gaya angkat ini engga akan mampu mengangkat bakso kalau bola daging idola kita ini lebih berat dari kuah bakso dalam ukuran yang sama.

Jadi kita tahu supaya bisa mengapung, kepadatan kapal harus kurang dari air. Itulah mengapa, kapal punya resep rahasia yaitu sebuah bagian yang berisi rongga-rongga udara. Bagian lambung kapal ini yang bikin kapal seimbang dan mengapung di lautan, engga peduli sebesar dan seberat apapun kapal tersebut dibuat. Itu ngejelasin juga kenapa Titanic tenggelam, yaitu karena lambung kapalnya bocor nabrak gunung es dan akhirnya penuh sama air sehingga kapalnya tenggelam ke dasar samudera.
Nah dengan resep rahasia tadi, kita akhirnya bisa bikin kapal-kapal berukuran raksasa kayak kapal pesiar mewah ini yang 5 kali lebih berat dari Titanic, atau kapal tanker terbesar ini yang panjangnya empat setengah kali panjang lapangan Gelora Bung Karno dan beratnya sama kayak seratus ribu gajah afrika, atau kayak kapal canggih ini yang jadi bandara di tengah samudera buat pesawat-pesawat tempur. Cara yang sama juga diterapin di kapal selam di mana ia punya rongga yang bisa diisi air apabila ingin menyelam, dan diisi udara jika hendak mengapung ke permukaan.
Jadi, kita udah tahu kenapa kapal yang besar banget itu bisa berlayar di samudera luas. Dan mulai sekarang, kamu pun bisa request ke abang bakso supaya bikin ruang udara di dalam bakso agar mengapung di mangkok biar mudah dimakan. Dan seperti biasa, terima kasih.





Sumber: https://kokbisachannel.wordpress.com/2018/03/08/bagaimana-kapal-dapat-terapung/


Manusia purba

Megantropus paleojavanicus Penemu: GHR von koengswald Kapan: 1936-1941 Dimana: sanggiran Fosil yang ditemukan : rahang da...